Peristiwa

Ribuan Warga Wawonii Korban PHK Demo di DPRD Sultra Minta Dibuka Kembali PT GKP

×

Ribuan Warga Wawonii Korban PHK Demo di DPRD Sultra Minta Dibuka Kembali PT GKP

Sebarkan artikel ini
PT GKP
Demo warga Wawonii di DPRD Sultra, Selasa (31/10/2023) Foto. metrokendari.com

“Dengan melihat kodisi di masyarakat pasca terhentinya kegiatan operasional PT GKP, maka kami tergerak utuk meminta kepada pemerintah agar juga memperhatikan nasib kami. Ribuan orang kehilangan pekerjaan. Perekonomian yang mulai bertumbuh kembali lesu/ Dan aksi ini merupakan aksi murni yang lahir dari kesehan dan legelisahan kami sebagai masyarakat Wawonii. demikian disampaikan Andiman, Jenderal lapangan aksi Persatuan Mahasiswa Masyarakat wawonii (PMWM).

Dalam aksi yang berlagsung di depan kantor Gubernur Sulawesi Tenggara dan DPRD Provinsi Sultra tersebut, terdapat beberapa tuntutan massa, yakni :

  1. .Mendukung investasi pertambangan dan investasi lainnya di Kabupaten Konawe Kepulauan.
  2. Selanjutnya meminta kepada pemerintah provinsi untuk membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya di Kabupaten Konawe Kepulauan.
  3. Massa dalam tuntutannya juga memintah kepada pemerintah provinsi Sultra untuk mengambil Langkah agar PT Gema Kreasi Perdana dapat segera Kembali beroperasi.
  4. Terakhir, mereka juga mengecam Tindakan beberapa oknum yang selalu mengatasnamakan masyarakat Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan untuk menolak hadirnya investasi pertambangan di Pulau Wawonii.

Kehadiran PT GKP di Pulau wawonii, memiliki dampak positif dane memberi multiplier effect yang cukup besar. Hal ini disampaikan oleh Rustam, salah satu warga Rokoroko Raya. Menurut dia, jaringan listrik di wilayah Rokoroko mulai hadir semenjak perusahaan hadir.

Diawali dengan program di bidang CSR yang Bernama DESA Terang. Setelahnya, pada 2019, Perusahaan Listrik negara pun kemudian memnyambungkan jaringan listrik di wilayah Rokoroko.
“Dulu kita pake mesin jenset (mesin) di masing-masing rumah. Sekarang setelah program perusahaan, PLN masuk dan kita sudah bisa merasakan listrik 24 jam,” ujar dia.

Pun demikian terkait akses telekomunikasi. Dulu, untuk bisa berkomunikasi dega sudara atau kolega di luar daerah, harus menempuh perjalanan jauh.

Sekarang semenjak perusahaan hadir, jaringa telekomunikasi dibangun dan semua warga bisa menikmatinya.

“Banyak sekali bantuan yang sudah diberikan perusahaan. Perbaikan jalan, jembatan, membuat UMKM untuk memproduksi dan mengolah kelapa dan jambu mete maupun juga di bidang Kesehatan dan sebagainya. Kami sudah merasakan manfaat kehadiran perusahaan. Karena itu, kami minta kepada pemerintah agar perusahaan bisa Kembali beroperasi dan agar investasi pertambangan atau lainnya bisa ada di tanah kelahiran kmi ini,” tutupnya.

error: Dilarang Keras Copy Paste!