Realisasi investasi pada periode ini berhasil menciptakan peluang kerja sebanyak 339.879 tenaga kerja Indonesia.
“Persentasenya menurun sebesar 1,3 persen secara QoQ (quarter on quarter). Akan tetapi mengalami kenaikan sebesar 28,7 persen secara year on year (yoy),” tutur Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023) lalu.
Angka tersebut mengalami kenaikan 0,5 persen secara QoQ dan naik 17,0 persen secara yoy.Sedangkan penanaman modal asing atau PMA tercatat mencapai Rp 175,2 triliun atau sebesar 55,6 persen dari seluruh realisasi investasi di periode yang sama.
Besarannya tercatat mengalami kenaikan 3,7 persen atau 43,3 persen secara yoy.Sajian data tersebut juga menjadi indikator terhadap realisasi investasi di luar pulau Jawa pada Triwulan IV 2022 yang nampak lebih besar dibandingkan di pulau Jawa yang mencapai Rp 164,2 triliun atau tumbuh 52,2 persen.
Baca Juga
Sedangkan, realisasi investasi di pulau Jawa senilai Rp 150,6 triliun atau tumbuh 47,8 persen.Menurut Bahlil, bila capaian investasi di luar pulau Jawa tersebut menunjukkan konsistensi pemerintah melalui arahan Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia sentris sangat terjaga, utamanya dalam bidang investasi.
“Agar diketahui bahwa investasi adalah instrumen penting untuk menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru, dan sekaligus sebagai faktor penetrasi dalam rangka penciptaan lapangan pekerjaan. Sehingga kita tidak hanya membangun Indonesia Jawa sentris tapi Indonesia sentris,” ungkap Bahlil.
“Berdasarkan acuan data ini, semakin menunjukkan minat investor dalam dan luar negeri yang semakin meningkat terhadap kebijakan pemerintah Indonesia, khususnya di bidang penanaman modal,” tutupnya.