METROKENDARI.ID – Ratusan warga transmigrasi dari Desa Motaha, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), berunjukrasa di kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara (Kejati Sultra), Senin (24/9/2023) siang.
Kedatangan ratusan massa yang mayoritas petani itu untuk melaporkan perusahaan sawit PT Marketindo Selaras. Laporan tersebut terkait adanya dugaan korupsi dan perkebunan yang dinilai merugikan masyarakat setempat.
Selain diduga adanya aroma korupsi, PT Marketindo Selaras juga dituding menggusur lahan masyarakat dalam melakukan aktivitasnya.
Akibatnya, lahan yang telah ditanami berbagai jenis tanaman oleh warga hancur akibat penggusuran oleh perusahaan.
Menurut Direktur Walhi Andi Rahman mengatakan, PT Marketindo Selaras juga diduga tidak mengantongi izin resmi berupa izin usaha perkebunan, Hak Guna Usaha (HGU) dan izin lingkungan perusahaan.
Baca Juga
“Saat ini, berdasarkan hasil investigasi dan temuan lapangan Walhi Sultra, ada sekitar 3.503.48 Ha lahan dan hutan yang berhasil diolah secara ilegal oleh pihak perusahaan. Dalam persoalan ini, ada sekitar 8 Desa yang lahannya digusur oleh perusahaan,” ujar Rahman kepada media di Kejati Sultra.
BACA JUGA : Dua Titik Jalan di Konsel Diblokade Warga, Arus Lalu Lintas Lumpuh
Dia mengungkapkan, dalam kasus ini terungkap tidak sedikit warga yang jadi korban kriminalisasi oleh perusahaan dalam mempertahankan lahannya.
“Sejak tahun 2022-2023, tercatat ada 30 orang petani yang jadi korban kriminalisasi perusahaan di laporkan ke Polres Konsel,” ungkapnya.
Tetkait hal itu, Rahman meminta agar laporan para...
