Ratusan Hektar Lahan Warga Desa Kalo-kalo Konsel Terancam Hilang Usai Diklaim BKSDA
Sejauh ini, lanjut Ramly, pihaknya sudah berupaya menempuh jalur mediasi untuk berjuang mempertahankan lahan mereka dengan pihak Balai konservasi. Namun tidak kunjung membuahkan hasil dan justru hasilnya tidak memihak ke masyarakat.
“Kami sudah beberapa kali melakukan pertemuan pemerintah setempat maupun BKSD Provinsi namun tidak ada titik penyelesaian, bahkan kami hanya di tawarkan sebagai mitra untuk mengolah lahan tersebut, sementara lahan itu milik kami, lahan itu sudah ada yang bersetifikat,” ungkapnya.
Ramly memyebut, jika BKSD hanya melakukan kemitraan terhadap lahan tersebut, tentunya warga akan menolak, karena lahan itu tidak sepenuhnya akan dimiliki warga.
“Tentu kami menolak permintaan kemitraan itu, sebab kami tidak sepenuhnya memgusai lahan itu, bahkan kami tidak bisa jual atau mewariskan ke anak cucu kami, karena ada kontrak kemitraan dengan pemerintah,” kesal Ramly.
Ramly berharap kepada pemerintah agar lahan yang digarap puluhan tahun warga tersbut di beri sepenuhnya agar bisa menjadi mata pencaharian keberlangsungan hidupnya hingga anak cucunya di kemudia hari.


1 Komentar