Kendari – Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Pemerintah Kabuapten Konawe Selatan (Konsel) bersinergi untuk mendorong ekspor Kopi.
Program ekspor ini dikembangkan setelah dua Desa di Daerah Konsel terdapat potensi yang cukup besar dalam sektor perkebunan kopi.
Dua Desa yang memiliki komoditas Kopi terbesar di Daerah Konsel yakni Amatowo dan Tridana Mulya Kecamatan Landono.
Melihat adanya potensi tersebut, Pemda Konsel bersama Indonesia Eximbank kemudian menargetkan membentuk program Desa Devisa dengan konsep “Satu Desa, Satu Komoditas Untuk Mewujudkan Desa Maju”.
Baca Juga
Kepala Perwakilan BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, ada beberapa indikator sehingga program Desa Devisa itu akan dikembangkan di Konsel.
Budi Daya Kopi Sejak 2015
Budidaya Kopi telah dilakukan oleh masyarakat di Desa Amatowo dan Tridana Mulya sejak tahun tahun 2015 dan didukung oleh berbagai potensi, antara lain lahan perkebunan siap tanam yang tersedia hingga 212 Ha.
“Terdapat petani penangkar bibit, tersedia tenaga kerja yang mendukung, adanya kelembagaan yang baik, tersedia pengecer pupuk dan pestisida dan terdapat pengepul kopi lokal (Local Champion) melalui kemitraan bersama CV. Kopindo Sukses Bersama dengan brand Kopi Tolaki,” ujar Doni Septadijaya, Jumat (12/8/2022).