Protes Aturan ODOL, Ratusan Sopir Truk Kembali Demo di Kendari
Adapun dilakukan penertiban, maka harus jelas arahnya. Jangan hanya menetapkan regulasi harga material dan kapasitas muatan tetapi juga harus menetapkan biaya ritase sopir. Sebab, selama ini dimonopoli oleh para tengkulak. Akibatnya, sopir memilih alternatif menaikan kapasitas muatan karena tidak ada pilihan lagi.
“Yang melayani para kontraktor itukan sopir – sopir. Hampir semua pembangunan di daerah ini melalui jasa para sopir lokal tetapi kenapa kebijakan ini tetap dipaksakan tanpa ada pendekatan komunikasi. Mesti diketahui, ada mobil dengan kapasitas besar yang pulang – balik jalan di Kota Kendari, misalnya mobil SPBU yang kapasitas muatanya hampir mencapai 15 ton dan beberapa mobil lainya,”bebernya.
Semetara itu, Kepala BPTD WIlayah XVIII Sultra, Benny Nurdin Yusuf menegaskan, jika masyarakat menemukan ada perusahan angkutan transportasi yang tinggi baknya dua meter lebih maka segera dilaporkan agar supaya ditindak.
“Kalau itu terjadi maka saya akan turun langsung dan melakukan penindakan tegas,”
Benny juga menjelaskan, bahwa dalam penerapan kebijakan tersebut tidak ada istilah diskriminatif karena penegakan hukumnya berlaku kepada semua orang.
“Teman – teman sudah pasti melihat dari penindakan kamu sebelum nya. Ada truk yang dua meter lebih kita tahan dan periksa juga. Begitupun dengan mixer. Tapi namanya kita ini GAKKUM periksa satu titik terus kendaraanya berhenti di tempat tertentu apakah saya harus derek kan tidak bisa,”tambahnya.
Kata Benny, bahwa tujuan dari kebijakan tersebut adalah bagaimana menciptakan tata kelola angkutan barang yang selamat, aman dan nyaman. Kemudian, bagaimana melindungi pengemudi dan pengusaha transporter.
“Selama ini yang menjadi objek penderita itu adalah transporter dan pengemudi, saya sudah sampaikan kalau saya pernah merasakan itu dan pernah menjadi bagian dari mereka. Maka dari itu, ketika ada kendaraan melanggar dimensi maka segera dilaporkan supaya ditindak tegas,”pungkasnya.
Laporan. Yondris Puamalo
Tinggalkan Balasan