Kendari – Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra), mengungkap faktor penyebab terkait maraknya peredaran narkoba yang terjadi beberapa tahun terakhir.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sultra, Kombes Pol M. Eka Faturahman mengatakan, ada beberapa indikator penyebab peredaran narkoba marak terjadi yang didominasi di wilayah Kota Kendari.
“Beberapa faktor menurut dari analisa kami bahwa salah satunya yaitu pertumubuhan ekonomi di Sultra mulai meningkat. Kedua, dari sektor pertambangan,” ujar Faturahman saat ditemui metrokendari.com di Polda Sultra beberapa waktu lalu.
Dia mengakui bahwa pihaknya pernah melakukan pengungkapan dan menggagalkan peredaran narkoba yang hendak dikirim ke daerah pertambangan yang ada di daerah Konawe.
“Untuk peredaran gelap ke daerah pertambangan memang pernah kita ungkap waktu lalu bersama Polres Konawe. Namun yang berkaitan langsung dengan bahwa narkoba untuk tambang itu belum ada. Semua didominasi peredarannya untuk para pengguna yang ada di Kota Kendari,” jelas Faturahman.
Baca Juga
Sepanjang periode Januari-September 2021, Faturahman menyebutkan pihaknya telah berhasil mengamankan sekitar 6 kilogram (Kg) yang merupakan barang bukti (BB) dari seluruh kasus yang pernah diungkap.
“Kalau dihitung-hitung, ada kurang lebih 6 Kg sudah kita amankan BB sabu. Ini kita amankan dari seluruh pelaku yang berhasil kita tangkap sepanjang periode 2021,” katanya.
Sementara itu, Faturahman juga mengungkap, penangkapan terhadap kasus narkoba terbanyak didominasi ada di wilayah Kota Kendari. Dia menyebut, peredaran uang di Kota Kendari sangat cepat sehingga mempermudahkan para pengedar melakukan penjualan.
“Peredaran uang di Kota Kendari saat ini sangat cepat, sehingga ini yang mungkin menjadi salah satu indikator bahwa Kota Kendari selalu menjadi target peredaran narkoba,” pungkasnya.