“Sehari dua hari jelang Anies berakhir di Jakarta, banyak hal terkait Anies selalu dikaitkan dengan pilpres. Misalnya, sejumlah spanduk Anies presiden 2024. Rebutan selfie warga dengan teriakan Anies presiden. Termasuk pidato hari ini. Tinggal ditunggu apakah Anies bisa dapat tiket tanding pilpres,” katanya.
Adi menilai setiap perkataan dan tindak tanduk Anies sebagai politikus bertujuan mendapat keuntungan elektoral. “Anies ini politisi, setiap perkataan dan tingkah polah politiknya pastinya dimaksudkan untuk mendapat insentif politik elektoral. Itu perkara biasa. Justru lucu kalau ada orang yang mau maju pilpres tapi tawadu tak mau dapat insentif politik,” ujarnya.
Senada, Direktur Eksekutif IndoStrategic Ahmad Khoirul Umam memandang penekanan ‘utara’ oleh Anies itu mengarah pada posisi Istana Merdeka. Diketahui, kantor presiden itu berada di Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Baca Juga
“Anies hendak menegaskan dirinya siap memulai perjuangan politik, untuk hijrah dari pucuk kekuasaan Balai Kota selaku Gubernur DKI Jakarta yang berada di Jalan Merdeka Selatan menuju posisi Presiden yang berkantor di Istana Merdeka, yang berada Jalan Merdeka Utara,” kata Umam saat dihubungi.
Umam mengatakan pernyataan Anies menegaskan status dirinya yang kini telah diusung sebagai bakal capres oleh Partai NasDem. Menurut Umam, deklarasi Anies itu menambah tugasnya dalam menyambut tahun politik di 2024.
“Tekad itu ia tegaskan pasca pencapresan dirinya oleh Partai NasDem. Saat ini, yang perlu ia segera selesaikan ada dua. Pertama, mempercepat deklarasi partai-partai pendukung untuk menggenapi 20% presidential threshold. Kedua, segera menetapkan cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024. Nama cawapres definitif akan menentukan segera kompetitif dirinya, dan seberapa efektif mesin politiknya di 2024 mendatang,” katanya.