metrokendari

Berita Terkini Sulawesi Tenggara

Minggu, 16 November 2025

Pesan Penutup Saat Kampanye Terakhir ASR-Hugua di Baubau

“Tahun 1964, provinsi Sulawesi Tenggara belum ada. Yang ada baru provinsi Sulawesi Selatan Tenggara. Lalu di tahun itu pula, kemudian Gubernur Provinsi Sulselra, Andi Rifai, memekarkan Sulawesi Tenggara jadi provinsi. Dengan ibu kota di Baubau, dengan Perpu No 2 Tahun 1964 yang diperkuat dengan UU Nomor 13 Tahun 1964,”

“Jadi, jangan lupa atas perjuangan tokoh-tokoh masyarakat Sultra, tokoh-tokoh Diaspora dari berbagai suku seperti suku Bugis, suku Jawa, suku Bali dan lain sebagainya di Sultra sebelum tahun 1964,” jelas Hugua.

Menurut mantan Bupati Wakatobi dua periode tersebut. Masyarakat Sultra harus kembali ke sejarah masa lalu. Dimana terjadinya penjajahan oleh Bangsa Asing di Indonesia karena masing-masing suku dan kerajaan berjuang sendiri-sendiri tanpa bersatu.

“Kita harus kembali ke sejarah. Jika kita ingin porak-poranda dan menjadi suku yang di jajah kembali oleh Bangsa Asing maka tonjolkan suku masing-masing karena akan menimbulkan perpecahan,” ucap Hugua.

Hugua, juga mengatakan perlunya masyarakat Sultra diingatkan sejarah terbentuknya Provinsi Sulawesi Tenggara. Karena selama beberapa bulan terakhir, sering muncul statemen dari berbagai kelompok yang terkesan bahwa Sultra harus dipimpin suku tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Dilarang Keras Copy Paste!