metrokendari

Berita Terkini Sulawesi Tenggara

Sabtu, 18 Januari 2025

Pesan Penutup Saat Kampanye Terakhir ASR-Hugua di Baubau

Dan Sultra saat itu lanjut Hugua, dihuni berbagai suku di Indonesia. Sehingga ketika Sultra mekar menjadi provinsi baru. Berbagai suku yang mendiami Sultra saat itu secara otomatis menjadi bagian dari masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Tahun 1964, provinsi Sulawesi Tenggara belum ada. Yang ada baru provinsi Sulawesi Selatan Tenggara. Lalu di tahun itu pula, kemudian Gubernur Provinsi Sulselra, Andi Rifai, memekarkan Sulawesi Tenggara jadi provinsi. Dengan ibu kota di Baubau, dengan Perpu No 2 Tahun 1964 yang diperkuat dengan UU Nomor 13 Tahun 1964,”

“Jadi, jangan lupa atas perjuangan tokoh-tokoh masyarakat Sultra, tokoh-tokoh Diaspora dari berbagai suku seperti suku Bugis, suku Jawa, suku Bali dan lain sebagainya di Sultra sebelum tahun 1964,” jelas Hugua.

Menurut mantan Bupati Wakatobi dua periode tersebut. Masyarakat Sultra harus kembali ke sejarah masa lalu. Dimana terjadinya penjajahan oleh Bangsa Asing di Indonesia karena masing-masing suku dan kerajaan berjuang sendiri-sendiri tanpa bersatu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Dilarang Keras Copy Paste!