Berita Kendari Hari IniHeadlineKesehatanMetro Kendari

Pengumuman Seleksi Honorer di Rumah Sakit Jantung Sultra Diduga Ada Kecurangan

×

Pengumuman Seleksi Honorer di Rumah Sakit Jantung Sultra Diduga Ada Kecurangan

Sebarkan artikel ini
Rumah Sakit Jantung Sultra
Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah, dan Otak Oputa Yi Koo Provinsi Sulawesi Tenggara (Foto.IST)

METROKENDARI.ID – Penerimaan tenaga honorer di Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah, dan Otak Oputa Yi Koo Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini jadi sorotan publik, Jumat (7/4/2023).

Bukan tanpa sebab, hasil seleksi peserta yang diumumkan oleh pihak rumah sakit, dinilai janggal dan sarat kecurangan.

Hal itu terungkap, setelah ada beberapa peserta yang tidak lolos berkas namun dapat mengikuti tes yang berbasis komputer atau Computer Assisted Test (CAT).

Selain itu, terdapat juga peserta nilai CAT tidak cukup namun pada saat diterbitkan pengumuman, dinyatakan lulus.

“Saya nilai 80 sekian saat CAT, teman saya nilanya 59. Saya dinyatakan tidak lulus, tetapi teman saya lulus,” ungkap salah seorang peserta yang enggan disebutkan namanya kepada metrokendari.com.

Bahkan tidak hanya itu saja, terungkap ada salah satu peserta jurusan Apoteker masih berstatus Kuliah dan diduga belum terdaftar di Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), juga dinyatakan lulus.

Kejanggalan pengumuman tenaga honorer di rumah sakit jantung itu, juga dibeberkan oleh peserta lainnya yang dinyatakan tidak lulus.

Salah satu kejanggalan berkaitan dengan kesalahan administrasi. Nomor pengumuman yang tersebar itu ditulis tahun 2010 yakni Nomor 800.1.2.3 / 2010. Seharusnya bukan 2010, melainkan 2023.

Salah seorang peserta berinisial AS mengaku, ia mendapat informasi terkait pengumuman tersebut di grup-grup WhatsApp. Bahkan, pengumuman itu ramai diperbincangkan karena adanya sejumlah kejanggalan.

Informasi yang diperoleh AS, pengumuman hasil CAT akan disampaikan lewat akun yang telah dikantongi oleh masing-masing peserta. Artinya, setiap peserta bisa mengecek kelulusan mereka dengan melakukan login ke dalam akun yang mereka miliki. Namun, tiba-tiba seluruh peserta mendapat informasi pengumuman CAT tersebut tersebar di grup-grup.

Jika pengumuman itu resmi final, AS menyebut, ada sejumlah kejanggalan yang mereka temukan. Yang pertama berkaitan dengan kesalahan administrasi. Nomor pengumuman yang tersebar itu ditulis tahun 2010 yakni Nomor 800.1.2.3 / 2010. Seharusnya bukan 2010, melainkan 2023.

“Mungkin panitia salah tulis tahun. Pengumuman yang kami dapat ini disebar oleh panitia di grup. Panitianya sudah ke luar grup setelah mengirim pengumuman itu,” ujarnya.

Selanjutnya, kata AS, dalam pengumuman yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Seleksi, Asrun Lio, ada nama yang dinyatakan lulus CAT, padahal tidak lulus berkas sama sekali. Tentunya, ini bisa menjadi kesalahan fatal dan jika itu benar, maka mereka menduga ada oknum yang bermain dibalik kelulusan tersebut.

Selain itu, peserta juga menyoroti dan menyayangkan kinerja panitia yang disebut-sebut tidak konsisten saat melakukan seleksi berkas dan administrasi, pengumuman administrasi, tes CAT hingga kelulusan CAT itu sendiri.

error: Dilarang Keras Copy Paste!