Kendari – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggenjot pelaksanaan program tambak udang baik yang terintegrasi modeling maupun revitalisasi di dua Kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra) yakni Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Kabupaten Muna.
Gubernur Sultra Ali Mazi program tersebut merupakan respons dari pemerintah pusat usai melakukan kunjungan beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, Ali Mazi mengaku telah menyampaikan bahwa potensi perikanan dan kelautan di Sultra sangat besar terutama budidaya udang, ikan maupun lobster.
“Atas dasar itu Menteri memberikan respons yang sangat baik sehingga mengirim para Dirjennya untuk meninjau langsung di lokasi budidaya pandawa ternyata lingkungan cocok bahkan terbaik di Indonesia maka diprogramkan 2 hektar,”ujarnya saat membuka langsung rapat koordinasi persiapan program terintegrasi dan revitalisasi budidaya udang di Rujab Gubernur, Jumat (8/4).
Ali menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini dalam rangka percepatan revitalisasi kegiatan masyarakat untuk melengkapi syarat sehingga bisa dioperasikan.
“Sebenarnya sudah siap 60-70 persen tinggal masalah – masalah teknis saja, lahannya sudah ada kebetulan juga tadi hadir dari BPN/ATR, pihak Kelautan, dan Kehutanan hadir untuk memastikan program ini akan berjalan dengan baik,”ungkapnya.
Dia melanjutkan, sebenarnya ada 2000 hektar lahan yang telah dipersiapkan untuk menyambut program itu. Namun sementara di Kabupaten Muna sekarang disiapkan 500 hektar sedang di Konsel 250 hektar sehingga totalnya 750 hektar.
“Dan ini akan lakukan sosialisasi ke masyarakat namun kalau ada kendala di daerah biar saya dengan Dinas Perikanan dan Kelautan yang selesaikan hal ini demi pemenuhan kehidupan masyarakat dan pemulihan ekonomi serta ini bagian dari program presiden Jokowi,”bebernya.
Sementara itu, Jenderal Perikanan Budidaya KKP tb. Haeru Rahayu mengatakan, maksud dan tujuan program tersebut adalah mensukseskan semua program baik yang reguler maupun terobosan.
Baca Juga
Untuk terobosan ada kaitannya dengan perikanan tangkap, penangkapan ikan yang terukur dan mengembangkan perikanan budidaya yang berbasis ekspor salah satunya adalah komoditas udang di samping itu juga ada kepiting, rumput laut dan lobster.
“Selain itu juga ada pembangunan kampung -kampung perikanan budidaya. Dimana tujuanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pembudidaya sekaligus penyelamatan spesies endemik lokal,”ungkapnya.
Dia mengonfirmasi bahwa program yang sedang dikomunikasikan dan dikoordinasikan di Sultra yaitu di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Kabupaten Muna. Untuk Kabupaten Konsel, direncanakan tambak udang revitalisasi sementara di Kabupaten Muna tambak udang modeling
“Sejauh ini, Kabupaten Konsel telah siap 90 persen sementara Kabupaten Muna masih dalam proses pengalihan status perhutanan sosial,”sebutnya.
Sebagai informasi, budidaya udang modeling itu terdapat tiga lokasi yaitu di Sumbawa, Aceh Timur, dan juga direncanakan di Muna. Begitupun kalau di Konsel sudah siap maka akan programnya akan terlaksana dengan baik.
“Sebetulnya sama saja hanya saja yang satu basis pendekatannya lebih pada intensif dan satunya lebih pada basis tradisional yang dimaksimalkan. Mudah – mudahan hasil telaah tim teknis dapat sesuai harapan,”bebernya.
Sambungnya,semua dukungan dokumen ke Bappenas sudah masuk gumuk ke grimbuk. Pertengahan bulan April akan terbit grimbuk. Dan kalau itu sudah terbit selanjutnya tinggal menunggu kepastian kesiapanya baik dari Pemda Sultra, Pemda Daerah maupun kesiapan masyarakatnya .
PERSENTASE KESIAPAN BUPATI KONSEL...