Wanita yang mana mana juga tergabung dalam Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) itu menyarankan agar pemerintah memasukkan program penyuluhan pada area kurikulum sekolah untuk mengatasi maraknya kasus perundungan yang mana yang disebut utamanya terjadi di dalam area lembaga pendidikan.
Di dalam kurikulum tersebut, sanggup diselipkan pentingnya anti-bully pada sekolah, sehingga anak-anak dapat belajar perilaku yang tersebut mana membedakan antara tindakan main-main, konflik serta juga perundungan.
Kemudian, pemerintah perlu mengadakan evaluasi secara berkala terkait kondisi psikologis anak-anak, sehingga bila ada anak yang dimaksud membutuhkan bantuan profesional, dapat segera mendapatkan konsultasi guru BK di tempat area sekolah.
Baca Juga
Seandainya peran guru BK dalam sekolah belum optimal, pemerintah diharapkan sanggup membantu orang tua untuk mencari profesional dalam luar sekolah supaya kondisi anak-anak terpencil lebih banyak tinggi baik.
"Akan lebih banyak besar baik untuk mengadakan program-program secara berkala di area tempat sekolah yang dimaksud dapat menimbulkan anak-anak jadi selalu kompak juga mampu sekadar mengatasi konflik-konflik yang tersebut dihadapi. Tingkatkan juga literasi anak supaya mereka itu memiliki pemahaman sosial yang digunakan dimaksud lebih banyak banyak baik," ucap penulis buku psikologi tersebut.