Buton Utara – Dalam upaya menekan angka kematian ibu dan anak, organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Buton Utara (Butur), terus melakukan peningkatan bidang kompetensinya terhadap anggota.
Ketua IBI Butur, Suwiati mengatakan, pihaknya telah menekankan kesadaran para anggotanya untuk meningkatkan kompetensinya sebagai profesi yang berperan penting dalam mendukung program pemerintah terhadap pelayanan kesehatan.
“Jadi untuk meningkatkan keterampilan tenaga bidan, perlu adanya suntikan dana dari Pemerintah Daerah untuk selalu mengasah keterampilan dengan mengadakan pelatihan kebidanan setiap saat,” ujar Suwiati saat membuka kegiatan Musyawarah Cabang (Muscab) IBI k-2 di Butur, Selasa (9/3/2021).
Dia menjelaskan, IBI merupakan suatu wadah profesi yang bergerak dalam bidang pelayanan masyarakat khususnya untuk keselamatan ibu dan anak.
Suwiati mencatat, anggota IBI di Butur saat ini berjumlah 246 orang yang terdiri dari 118 berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 128 masih sebagai tenga honorer.
Baca Juga
“Harapan kami, Pemda dapat membantu dari sisi anggaran dan ketika itu ada, maka kompetensi bidan akan bagus sehingga akan terjadi penurunan angka kematian ibu dan bayi,” ucap Suwiati.
Wakil Bupati Butur, Ahali menyampaikan apresiasinya terhadap organisasi IBI yang dinilai telah memberikan kontribusi besar pada pelayanan kesehatan. Ia berjanji akan mengambil langkah strategis untuk menjawab keluhan salah satu profesi kesehatan yang ada di wilayahnya.
“Terkait bidang kesehatan akan kami tingkatkan diantaranya adalah tenaga bidan. Ini sejalan dengan salah satu program kami yakni halo dokter. Olehnya itu, saya berpesan setiap profesi khususnya tenaga bidan harus kompak dan memahami fungsi serta peranannya dalam memberikan pelayanan terbaik di masyarakat,” kata Ahali yang juga turut hadir pada kegiatan Muscab IBI ke-II di Butur.
Laporan. Shun Waode