Optimalkan Program Umroh, PT Gamal Hikmah Pusaka Teken MoU dengan Pemprov Sultra
“Meskipun masih situasi pandemi dan karantina di Indonesia 7 hari, di Saudi Arabia 3 hari. Tetapi, antusias masyarakat masih sangat tinggi,”ungkap Miski.
Menurutnya, hal yang membedakan pemberangkatan saat pandemi dan sebelum, hanya terdapat dalam proses karantina saja. Pasalnya, jemaah yang mau ke Saudi harus dikarantina dulu disini (Sultra). Jika hasil rapidnya negatif maka bisa melanjutkan pemberangkatan.
“Di Arab Saudi kita karantina tiga hari atau 72 jam. Dikasih PCR hanya sekali, kalau negatif maka dapat melanjutkan ibadah umrah. Kalau positif tetap dikarantina selama 14 hari. Meski begitu jamaah yang dikarantina tetap mendapat kesempatan untuk ibadah tergantung situasi dan kondisi,” tuturnya.
Disisi lain, ketika ada yang masuk Arab Saudi lalu hasil PCRnya positif, maka ada jaminan asuransi mulai dari biaya hotel, biaya selama perjalanan, tiket pulangnya, biaya rumah sakit, semua menggunakan asuransi tersebut.
“Fasilitas yang disediakan berkat kerja sama dengan PT. Gamal Hikmah lebih fokus pada hotel bintang empat dan lima. Begitupun dengan tumpangan kendaraan yaitu mercedes buatan Jerman,”tegas dia.


Tinggalkan Balasan