Pencurian

Ngeri! Seorang Kasir Apotek di Sulsel Nekat Tilap Uang Rp 500 Ribu Sehari untuk Beli Mobil dan Tanah

×

Ngeri! Seorang Kasir Apotek di Sulsel Nekat Tilap Uang Rp 500 Ribu Sehari untuk Beli Mobil dan Tanah

Sebarkan artikel ini
Kasir Apotek
Ngeri! Seorang Kasir Apotek di Sulsel Nekat Tilap Uang Rp 500 Ribu Sehari untuk Beli Mobil dan Tanah

METROKENDARI.COM Seorang karyawati apotek berinisial SS (24), di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), ketahuan menilap uang Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta setiap hari di tempatnya. Ngerinya, uang yang diambil SS, dipakai untuk membeli mobil hingga tanah.

Setelah peristiwa itu heboh, SS pun dipecat. Dia diminta untuk membayar ganti rugi atas kejahatan yang dilakukannya itu.

Peristiwa SS menggelapkan uang di tempatnya bekerja di Apotek Sehat, kawasan Pasar Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Sidrap, tersebut viral di media sosial. Aksi itu diketahui terjadi pada Selasa (16/1). Dalam video beredar, SS dicecar seseorang yang diketahui sebagai pelanggan apotek yang curiga dengan kelakuannya.

“Saya lihat kau bersembunyi di sudut toko, saya bilang ini masalah pasti. Kau bohong jika uangmu ini. Saya sering kenali kalau pencuri,” kata perempuan dalam video tersebut.

Dalam unggahan beredar, pelaku dinarasikan mencatat nominal uang yang ditilapnya setiap hari. Uang hasil penggelapan itu dipakai untuk kepentingan pribadi pelaku mulai dari membeli handphone, tanah hingga mobil.

Pemilik Apotek Sehat Sidrap, Bakri mengatakan dirinya sudah menginterogasi pelaku usai kepergok pelanggan yang curiga dengan tingkahnya. SS mengaku khilaf dan mengakui semua perbuatannya.

“Saya panggil orang tuanya dan keluarganya saya panggil bagaimana saya hadapi dia. Dia (pelaku) khilaf katanya. Dia mengakui semuanya,” kata Bakri.

Bakri menyebut SS mengambil uang secara diam-diam dengan memanfaatkan posisinya sebagai kasir. Dia menyebut SS mulai menilap uang apotek menjelang 3 bulan pertamanya dipekerjakan.

“Dia mengaku sendiri dalam setiap harinya dia memang ambil, tidak tentu yang dia ambil. Kadang Rp 500 minimal, kadang Rp 1 juta kadang di atasnya,” tandasnya.

Kemudian, Bakri mengaku telah memecat SS. Dia memecat karena SS telah banyak merugikan dirinya. “Sudah dipecat. Kalau dipecatnya karena banyak sekali kerugian,” sebut Bakri.

Bakri mengatakan, SS bekerja sebagai kasir di apoteknya selama 2 tahun. SS diduga menjalankan aksinya selama masa kerjanya itu.

“Rata-rata itu pengambilannya minimal Rp 500 ribu per hari, kadang jutaan. Jadi selama kerja, dua tahun lebih kerja,” kata Bakri.

Bakri mengkalkulasikan perbuatan SS menimbulkan kerugian Rp 360 juta. Jumlah tersebut disebut Bakri masih perhitungan terendah.

error: Dilarang Keras Copy Paste!