Metro KendariNewsViral

Ngeri! Dua Buaya Raksasa Ini Dibunuh Polisi! Setelah Dibelah, Isi Perutnya Bikin Merinding

×

Ngeri! Dua Buaya Raksasa Ini Dibunuh Polisi! Setelah Dibelah, Isi Perutnya Bikin Merinding

Sebarkan artikel ini
Buaya Raksasa
Ngeri! Dua Buaya Raksasa Ini Dibunuh Polisi! Setelah Dibelah, Isi Perutnya Bikin Merinding

METROKENDARI.ID Dua buaya ukuran jumbo ditangkap dan dibunuh oleh kepolisian di Queensland, Australia. Hal ini dilakukan dalam upaya pencarian seorang pemancing di sana yang hilang dan diduga dimangsa oleh buaya.

Korban bernama Kevin Darmody yang berusia 65 tahun, memancing di Rinyirru National Park sebelum hilang. “Teman korban yang ada di dekatnya, mengindikasikan korban memancing di tepi sungai Kennedy di mana muncul suara semacam ombak dan dia hilang,” sebut Department of Environment and Science.

“Ini adalah taman nasional dan ada banyak hewan liar, termasuk buaya. Tentu saja itu adalah salah satu kemungkinan (korban dimangsa buaya),” kata Inspektur Polisi Jason Chetham.

Pencarian besar-besaran pun dilakukan. Setelah dua hari pencarian di area itu, polisi menyuntik mati dua buaya besar yang diduga terkait dengan hilangnya korban. Buaya itu masing-masing berukuran 4,1 meter dan 2,8 meter.

Perut buaya itu pun dibedah dan terjadilah penemuan tragis. Di salah satu perut buaya, ditemukan sisa-sisa tubuh manusia. Polisi belum mengumumkan identifikasi formal, tapi hampir dapat dipastikan bahwa jasad itu adalah korban.

Muara Queensland adalah habitat sekitar 20.000 hingga 30.000 buaya, menurut perkiraan Pemerintah Queensland dalam laporan baru-baru ini. Dari jumlah tersebut, sekitar 20% dapat ditemukan di sepanjang garis pantai timur laut, area yang mencakup Lakefield, tempat Darmody menghilang.

Serangan buaya pada manusia jarang terjadi, dengan hanya empat serangan fatal yang dilaporkan di Queensland dalam dekade terakhir. Namun, pemerintah telah melaporkan peningkatan serangan non fatal dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya, ada seruan untuk memusnahkan predator puncak itu.

“Mereka pindah ke daerah yang belum pernah kita lihat sebelumnya, dan tiap serangan adalah pengingat yang kuat akan konsekuensi mematikan dari mencoba berbagi saluran air dengan predator pra sejarah yang duduk di puncak rantai makanan,” cetus anggota Parlemen Traeger Robbie Kata Katter dalam sebuah pernyataan.

error: Dilarang Keras Copy Paste!