Nenek Pemburu Sampah Plastik Di Pesisir Teluk Kendari
Bangun pagi ketika matahari belum terik. Setiap hari ia penuh dengan semangat memunguti sampah-sampah plastik sepanjang pesisir pulau. Mencari gelas-gelas plastik di timpukan sampah yang dibawa air pasang laut di pesisir teluk Kendari. Sampah-sampah ini menjadi rejeki bagi pemulung yang bermukim di daerah pesisir.
Kadang nenek itu tak jarang dibuat khawatir oleh cuaca ekstrem yang tidak tahu kapan akan datang. Jika langit mulai diselimuti awan mendung, ia lekas mendayung cepat menuju daratan. Belum lagi, resiko tenggelam di pulau ini.
Bungkus bekas minuman, dari botol, gelas, bekas limbah rumah tangga telaten ia kumpulkan. Mengambil dengan serok plastik putih kemudian ia kumpulkan di perahunya.
Jika dirasa sudah cukup, ia lalu menjualnya dengan harga kisaran Rp 4 ribu hingga Rp 7 ribu setiap kilogram ke pengepul.
Sampah yang ia kumpulkan nantinya bisa disulap menjadi kerajinan cantik. Keranjang, vas bunga, hingga tas belanja pun tercipta.
Pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Meski terlihat sederhana, namun sangat bermakna. Memburu sekaligus membersihkan pantai dari sampah yang berserakan.


Tinggalkan Balasan