FeatureMetro KendariSerba-serbi

Nenek Pemburu Sampah Plastik Di Pesisir Teluk Kendari

×

Nenek Pemburu Sampah Plastik Di Pesisir Teluk Kendari

Sebarkan artikel ini
Teluk Kendari
Teluk Kendari

Kendari – Sembari duduk tangan wanita lanjut usia ini kuat memegang dayung. Mengayun pelan menyusuri Bungkutoko, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Rohani menolak berpangku tangan. Di usianya yang tak muda lagi hampir kepala 6, justru dia menunjukkan semangat hidup yang luar biasa.

Menyambung hidup dari sampah-sampah plastik di pulau. Sampah plastik yang terbawa arus lautlah yang jadi sumber penghidupan sekaligus penghasilannya selama ini. Setiap hari, di tengah terik mentari ia menyusuri pulau yang berada di bibir teluk Kendari. Mengambil sampah plastik satu demi persatu.

Sekilas dari kejauhan, pulau kecil Bungkutoko yang terletak tepat di depan Kota Kendari ini nampak indah. Namun di baliknya, pulau dengan luas kurang lebih 500 hektare ini juga memiliki sampah plastik yang mengganggu keindahan pulau.

Terombang-ambing di bibir teluk Kendari sudah menjadi makanan sehari-sehari wanita berhijab ini. Tanpa pelampung dan pengaman, Rohani mengayun dayung sampan di tengah lautan lepas. Ya, hanya sebuah sampan kayu tua sederhana ini kendaraannya mencari sumber penghidupan.

Bangun pagi ketika matahari belum terik. Setiap hari ia penuh dengan semangat memunguti sampah-sampah plastik sepanjang pesisir pulau. Mencari gelas-gelas plastik di timpukan sampah yang dibawa air pasang laut di pesisir teluk Kendari. Sampah-sampah ini menjadi rejeki bagi pemulung yang bermukim di daerah pesisir.

Kadang nenek itu tak jarang dibuat khawatir oleh cuaca ekstrem yang tidak tahu kapan akan datang. Jika langit mulai diselimuti awan mendung, ia lekas mendayung cepat menuju daratan. Belum lagi, resiko tenggelam di pulau ini.

Bungkus bekas minuman, dari botol, gelas, bekas limbah rumah tangga telaten ia kumpulkan. Mengambil dengan serok plastik putih kemudian ia kumpulkan di perahunya.

Jika dirasa sudah cukup, ia lalu menjualnya dengan harga kisaran Rp 4 ribu hingga Rp 7 ribu setiap kilogram ke pengepul.

error: Dilarang Keras Copy Paste!