Sementara itu, Ketua DPD REI Sultra Basran mengatakan, jika pada tahun 2022 ini, pihaknya menargetkan sebanyak 4.000 unit rumah yang akan dibangun.
“Untuk 2022 kita pastikan akan jauh lebih besar lagi karena kita didukung oleh kawasan ekonomi khusus dari Morosi kemudian dari Morowali juga disitulah tempat industri paling besar. Dimana setiap tahun ribuan karyawan terus dipekerjakan.Secara otomatis, dari karyawan tersebut dari gaji UMR yang mereka terima maka pasti membutuhkan rumah. Maka dari itu, tahun 2022 ini target capaian DPD REI Sultra 4.000 unit rumah,”katanya
Selain itu, lanjut dia, beberapa hal yang mesti dilakukan kedepan, pertama soal perizinan karena sekarang telah terjadi perubahan dari UU Cipta Kerja turunanya bisa PBG kemudian ada Amdal Lalin lagi yang diberlakukan kemudian izin lingkungan diubah lagi namanya. Hal itulah kedepan akan dibuat lancar.
“Kedua lagi kolaborasi dengan pihak Pemprov. Kemarin kita sudah ketemu dengan pak Gubernur dan akan dikolaborasikan dengan Perusda. Ada lagi dari perusahaan IMIP itu meminta anggota REI untuk membangun. Kedepannya kita akan lebih kearah itu termasuk bekerjasama dengan pihak luar termasuk PT. Jhonlin yang juga membutuhkan untuk dibuatkan rumah,” terang Basran.
Baca Juga
Basran menjelaskan bahwa kedepan kontribusi dari perumahan itu sangat baik dan sangat tinggi untuk PAD dari Pemda maupun Pemkot. Meskipun demikian, kendala yang saat ini ada di Badan Pertanahan Nasional (BPN) soal blanko sementara dalam proses pengurusan.
“Tahun lalu alhamdulillah kita bisa tutup di 2.800 lebih rumah. Tahun ini 4.000 an dan teman sudah gas betul mulai awal bulan. Terkait soal blanko di BPN, kami sudah bersurat ke Kanwil agar disediakan blanko sertifikat kurang lebih sebanyak 5.000 sebagaimana target kuota kedepan,”pungkasnya.
Laporan. Yondris Puamalo
