Advetorial

Menjaga Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Investasi Sektor Perkebunan di Sultra

×

Menjaga Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Investasi Sektor Perkebunan di Sultra

Sebarkan artikel ini
Ketahanan Pangan

Sultra Masuk Komoditas Kakao Terbesar

Menteri Pertanian (Mentan RI), Syahrul Yasin Limpo menyebutkan Provinsi Sulawesi Tenggara hingga sekarang masih tetap menjadi salah satu daerah penghasil kakao terbaik di Indonesia, dan Kabupaten Kolaka menjadi penghasil kakao terbesar di Sultra.

“Apa yang kita lakukan saat ini untuk memastikan bahwa Kabupaten Kolaka akan menjadi Kabupaten yang paling siap membuat rakyatnya hidup lebih baik karena lahannya sangat subur untuk tanaman perkebunan seperti kakao,” kata Syahrul saat melakaukan penanaman secara simbolis bibit kakao di Desa Konaweha, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Kamis (23/2/2023) lalu.

Syahrul menyebutkan, pengembangan komoditas kakao secara berkelanjutan sangat penting yang disertai dengan memperkuat pembangunan hilirisasinya yang lebih baik lagi.

“Kita fokuskan saja pada hilirisasi komoditas perkebunan kita. Hilirisasi kita akan mulai setiap kabupaten sebesar 17 sampai 20 persen untuk setiap komoditas perkebunan seperti kelapa, kopi dan untuk Kolaka ini, komoditas kakao,” sebutnya.

Diketahui berdasarkan buku Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Angka 2022 yang HaloSultra.com kutip, ada 5 daerah di Sultra dengan kebun kakao terluas dan menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menyumbangkan 17,05 persen produksi kakao selain Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat dan Kalimantan Timur.

Daerah di Sultra dengan kebun kakao terluas itu diantaranya Kabupaten Kolaka Utara dengan luas mencapai 78.971 hektar, Kabupaten Kolaka Timur dengan luas 57.916 hektar, Kabupaten Kolaka seluas 29.507 hektar, Kabupaten Konawe Selatan seluar 20.152 hektar dan Kabupaten Bombana dengan luas perkebunan kakao mencapai 9.954 hektar.

error: Dilarang Keras Copy Paste!