Advetorial

Menjaga Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Investasi Sektor Perkebunan di Sultra

×

Menjaga Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Investasi Sektor Perkebunan di Sultra

Sebarkan artikel ini
Ketahanan Pangan

METROKENDARI.ID – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara telah menetapkan visi Pembangunan Daerah 2018-2023, yaitu Terwujudnya Sulawesi Tenggara yang Aman, Maju, Sejahtera dan Bermartabat, yang dijabarkan dalam 4 misi (agenda utama), dimana dalam misi kedua, yaitu “Memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi, dengan sasaran utama adalah meningkatkan produktivitas dan nilai tambah sektor-sektor unggulan daerah, salah satunya adalah sektor pertanian yang berperan penting dalam menjaga kedaulatan pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara”.

Upaya untuk meningkatkan produktivitas dan nilai Sektor Pertanian, melalui program Diversifikasi Pangan dan  Intensifikasi  Pertanian.

Diversifikasi pangan dapat menambah keanekaragaman pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan, sedangkan intensifikasi pertanian dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Program diversifikasi di sub sektor peternakan dilakukan untuk mengurangi resiko penularan suatu penyakit, disisi lain intensifikasi dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil peternakan.

Menteri Pertanian saat panen cokelat di Sultra

Diversifikasi pangan dan intensifikasi pertanian diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan, mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim, serta sebagai sumber daya bagi kekuatan resiliensi masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani/peternak, serta membuka peluang bagi masyarakat untuk dapat mengakses kebutuhan pangan secara sehat, utuh dan aman.

Ada dua faktor penting yang mempengaruhi produksi dan produktivitas pertanian di Sulawesi Tenggara, yakni :

  1. Faktor Internal :
  • Tersedianya regulasi guna mendukung pengembangan sub sektor tanaman pangan dan peternakan;
  • Tersedianya sumber daya manusia petani terampil dan berpengalaman dalam bertani di kabupaten/kota.
  • Managemen budidaya yang baik dan benar.

2. Faktor eksternal :Tersedianya sumber daya alam dan iklim yang sesuai;

  • Kondisi pasar, terutama kondisi supply and demand dari sektor tanaman pagan;
  • Tersedianya teknologi tepat guna yang dapat diakses secara mudah oleh masyarakat petani;
  • Tersedianya sumber permodalan yang dapat diakses masyarakat petani, melalui perbankan dan dana CSR.

“Dalam upaya penyediaan pangan bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, diperlukan koordinasi yang baik  antar  instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta serta stakeholder terkait lainnya. Kerja sama yang baik antar pihak sangat diperlukan untuk menghasilkan produk pertanian yang berkualitas,” kata Gubernur Ali Mazi.

error: Dilarang Keras Copy Paste!