Mengenal Produk Indikasi Geografis Java Preanger Tea dari Bumi Parahyangan
“Pada kondisi normal, pemetikan dilakukan pada pagi-pagi hari sampai dengan sekitar pukul 10.00 WIB. Pemetikan hanya mengambil pucuk peko saja (tanpa daun terbuka) secara hati-hati, dijaga agar peko tidak ada penekanan dalam genggaman tangan. Pemetikan hanya terhadap pucuk yang memenuhi syarat petik produksi harian,” ungkap Erdiansyah.
BACA JUGA : Gandeng Kemenkumham, Kadin Sultra Siap Fasilitasi Pelaku UMKM Cetak E-Katalog
Ia menjelaskan dalam rangka menghasilkan teh yang bermutu tinggi, penanganan pucuk teh yang dipanen sebagai bahan baku perlu ditangani sebaik mungkin sebelum diproses dari kebun sampai ke pabrik. Kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan tanaman semuanya bertujuan untuk menghasilkan kualitas catechin dan kafein yang tinggi karena senyawa ini berperan dalam rasa dan warna.
“Pucuk peko dimasukkan sedikit demi sedikit ke wadah yang telah ditentukan lalu masing-masing wadah yang telah berisi peko diserahkan ke mandor petik untuk di cek dan dikirim ke pabrik. Kita kirimkan sesegera mungkin ke pabrik teh untuk menghindari penurunan kualitas akibat reaksi kimia dari pucuk peko yang tidak terkendali,” lanjut Erdiansyah.
Tinggalkan Balasan