Advetorial

Melirik Potensi Investasi Sektor Perikanan yang Menjanjikan di Sulawesi Tenggara

×

Melirik Potensi Investasi Sektor Perikanan yang Menjanjikan di Sulawesi Tenggara

Sebarkan artikel ini
Investasi Perikanan
Hasil perikanan Sultra

Pemprov Sultra sendiri dalam memanfaatkan potensi ini, sedang menyiapkan pengembangan industri perikanan di wilayah Kamaru, Kabupaten Buton. Lokasi tersebut dipilih karena lokasinya yang strategis, sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Buton dan dokumen Rencana Zonasi dan Wilayah Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZ-WP3K).

“Lokasi ini adalah pelabuhan perikanan. Saya sudah inisiasi sejak 15 tahun lalu,” kata Gubernur Ali Mazi.

Dengan potensinya yang besar, Gubernur Ali Mazi berharap sektor indusri perikanan bisa menjadi lokomotif dan penggerak ekonomi di Sultra.

Besarnya potensi ini, membuat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui siaran persnya pada Juli 2021 lalu menargetkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari aktivitas perikanan pada program Lumbung Ikan Nasional mencapai Rp3,71 triliun. Selain itu, terdapat pula potensi penyerapan tenaga kerja untuk industri perikanan yang diperkirakan lebih dari 5.500 orang.

Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Bidang Riset dan Daya Saing, Prof. Rokhmin Dahuri pada Oktober 2020 lalu mengatakan, Sultra berada di posisi kelima dari seluruh provinsi di Indonesia dalam hal produksi ikan, baik ikan budidaya maupun ikan tangkap.

Adapun posisi pertama produksi ikan di Indonesia diduduki Provinsi Maluku, kedua Provinsi Sulawesi Selatan, ketiga Provinsi Jawa Timur dan keempat Provinsi Jawa Barat.

“Ini merupakan prestasi yang luar biasa. Sultra bahkan punya potensi menjadi nomor satu menggantikan posisi Maluku karena memiliki banyak potensinya jauh lebih besar dari tingkat pemanfaatannya,” kata Rokhmin Dahuri.

Rokhmin Dahuri bilang, hal tersebut dapat terwujud dengan penambahan modal berupa kapal penangkapan, perluasan kawasan ikan budidaya, dan industrialisasi pengelolaan perikanan di Sultra.

“Artinya kalau kita tambahkan modal berupa kapal penangkapan yang lebih banyak, budidaya yang lebih luas dan industri pengelolaan yang lebih besar harusnya boleh jadi menggeser Maluku,” terang Rokhmin Dahuri.

Untuk mencapai target tersebut, menurutnya, diperlukan penerapan teknologi, penguatan kapasitas SDM, dan manajeman perikanan hingga dukungan kebijakan pemerintah daerah dan iklim investasi.

“Jadi inti teknisnya berupa penerapan teknologi dan manajemen, lalu faktor pendukungnya adalah kebijakan pemerintah seperti kebijakan perbankan, regulasi yang dipermudah dan seterusnya,” jelasnya.

Editor. Wayan Sukanta

error: Dilarang Keras Copy Paste!