metrokendari

Berita Terkini Sulawesi Tenggara

Minggu, 19 Januari 2025

Kronologi Perawat RSUD Kendari Dianiaya Keluarga Pasien di Ruang ICU

Korban (kemeja hitam) didampingi ketua DPW PPNI Sultra, Heryanto (kanan) di RSUD Kendari, pada Kamis (25/5/2023) Foto. Wayan Sukanta/metrokendari.id

“Pada saat saya dipukul saya kemudian lari keluar ruang ICU untuk mengamankan diri. Karena situasi di dalam ruangan sudah tidak kondusif,” ucap Elking.

Baca Juga : Tragis, Seorang Perawat di Kendari Jadi Korban Penganiayaan Oleh Keluarga Pasien

Lanjut Elking, pasien tersebut awalnya masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan kondisi kritis.

Karena kondisi tersebut, pasien selanjutnya dibawa ke ruang ICU untuk mendapat penanganan intensif. Beberapa jam saat kemudian, kondisi pasien mengalami penurunan kesadaran.

“Gelombang jantung pada monitor menunjukan sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Kami meminta ijin ke keluarga pasien untuk melakukan tindakan Resutasi Jantung Paru (RJP), namun ditolak. Sehingga kami memandu keluarganya untuk menuntun pasien,” tuturnya.

“Pasien kemudian meninggal, beberapa saat kemudian saya meminta izin untuk melepas alat. Disini tangan saya langsung ditarik kemudian dipukul,” lanjut Elking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Dilarang Keras Copy Paste!