Kendari – Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua angkat suara menyikapi soal kondisi Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Museum dan Taman Budaya Sultra yang menurutnya masih sangat memprihatinkan.
Secara prinsipil, kata dia, museum merupakan identitas daerah yang menggambarkan kultur, seni dan budaya serta seluruh eksistensi yang terkandung di daerah yang berjuluk bumi anoa tersebut.
“Ini soal eksistensi yang menggambarkan wajah daerah kita. Sayangnya museum di daerah kita ini masih seperti ini yang membuat saya tidak bisa berkata – kata lagi. Saya lihat dari luar bangunanya sudah tua tua lagi,”ujarnya, Senin (22/3/2022).
Baca Juga :Kebun Raya Kendari, Tempat Wisata yang Paling Menarik Dikunjungi Akhir Pekan
Benda Berharga di Museum Sultra
Baca Juga
Lebih lanjut, Hugua mengaku heran karena koleksi benda berharga dalam museum yang nilainya triliunan rupiah itu belum menjadi atensi. Sambungnya, Ironisnya lagi sumber daya dan pelayanan buruk di dalamnya hingga kini masih menjadi tontonan publik.
“Koleksi sedemikian hebatnya dalam museum itu, yang kalau hilang bisa menimbulkan kerugian besar dalam segala aspek. Bayangkan saja, kemarin kita masuk gila parahnya. Sumber daya manusia yang tidak cukup serta pelayanan yang buruk kemudian bangunanya reot, bocor kiri kanan”bebernya dengan raut wajah kecewa.
Hugua berpandangan, jika museum tersebut dikelola dengan baik dan benar maka pada gilirannya dapat mempresentasikan kearifan budaya lokal + menjadi sumber pendapat asli daerah atau PAD.
“Coba lihat di Eropa yang paling hebat itu termasuk di Mesir karena itu mereka rawat sebab disana tidak hanya sebagai identitas tapi juga sekaligus pendapatan asli daerah,”tuturnya.
Eks bupati Wakatobi dua periode itu juga berujar...
