Kisah Keumalahayati, Laksamana Pasukan Perang Perempuan ‘Inong Balee’ yang Disegani
Tetapi, menampar dan mempermalukan Bangsa Eropa yang rasis dan angkuh. Tak hanya itu, Keumalahayati juga mencetak sejarah dan prestasi gemilang, bersama sepuluh Sultan yang secara bergantian menakodai Kesultanan tersebut dengan segala dinamika politik, gejolak sosial, konflik di internal kerajaan, persaingan keras antar Sultan, menghadapi serangan dari kerajaan lain, dan serbuan Portugis, Belanda, dan Inggris yang bernafsu menguasai negeri serambi Mekkah tersebut dengan segala cara.
Putri Laksamana Mahmud Syah, dan cucu dari Laksamana Muhammad Said Syah itu, sejatinya adalah penggerak awal emansipasi wanita pertama di dunia setelah istri-istri Rasulullah SAW.
Wanita tangguh dan cerdas ini, pernah memegang jabatan sebagai Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia, Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat, dan menjadi Laksamana Wanita Kesultanan Aceh bersama 2000 pasukan janda bernama ‘Inong Balee,’ yang dipimpinnya.
Beliau berhasil menghalau agresi militer dari kerajaan lain, menghalau gencarnya serangan secara berulang-ulang dari Portugis, Belanda, dan Inggris, sehingga membuat Kesultanan Aceh sulit di taklukkan bangsa mana pun.


Tinggalkan Balasan