Kendari – Menikmati hidup di masa tua berkumpul bersama keluarga merupakan momen indah yang menjadi impian dari sebahgian besar banyak orang.
Namun malang, impian indah itu tidak seperti yang dialami La Naini, ibarat sebatang kara tinggal di gubuk kecil di atas bukit yang berjarak sekitar 200 Meter, dari pemukiman warga di Lorong Perkuburan Umum, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
La Naini 10 Tahun Hidup di Gubuk Kecil
Sepuluh tahun sudah gubuk kecil itu menjadi saksi perjalanan hidup kelam La Naini, di usianya yang hampir se abad (100) tahun, ia harus berjuang sendiri di tengah kondisinya yang sering sakit-sakitan. Bahkan luka yang dibagian dadahnya karena terkena air panas ia harus mengobatinya sendiri.
“Sudah sepulu tahun saya tinggal disini, luka saya ini terkena air panas saat saya siram Indomie belum juga sembuh, sakit sekali sampai saya susah bangun,” ungkapnya saat ditemui mertrokendari.id, di gubuk miliknya pada, Sabtu (7/8/2021).
Baca Juga
Diusianya yang hampir se abad itu, La Naini yang merupakan warga asal Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, belum juga menikah bahkan ia mengaku tidak sanggup lagi untuk hidup.
Bukan tanpa alasan, La Naini memilih tinggal di gubukan kecil di atas bukit yang berada di salah satu hutan belakang rumah warga tersebut karena ia tidak ingin menjadi beban untuk keluarganya. Kendati harus tidur bertumpukan dengan barang dan tanpa ada penerang lampu saat malam hari.
Baca Juga :Memetik Inspirasi dari Kisah Nenek Wa Ose, Jualan Sayur Untuk Hidupi Keluarga
Sebelumnya La Naini di temukan oleh warga setempat dalam keadaan tidak berdaya di gubuk kecilnya tersebut akibat belum makan selama 3 hari/malam dan hanya mengonsumsi air putih.
"Saat warga ketempat La Naini untuk mengambil KTP...