Pasalnya, kata dia, jika hanya mengandalkan Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan unit pelayanan terpadu saja tidak akan menyelesaikan masalah.
“Makanya kami meminta pihak terkait mengubah pola pendekatan terhadap masyarakat. Kalau bisa sampai di tingkat RT dan RW dilakukan sosialisasi atau membentuk relawan di tingkat paling bawah sehingga sosialisasi kepada masyarakat sampai,” jelasnya.
Baca Juga
Reporter. Wayan Sukanta