“Kebahagiaan kami ini bisa duduk makan bersama sambil melantai dengan warga binaan. Saya juga selalu menyampaikan baik kepada warga binaan maupun petugas untuk membangun ikatan emosional tersebut. Prinsipnya adalah bekerja dengan panggilan hati, sepenuh hati dan hati-hati.
Sementara itu, pihaknya juga selalu berupaya membentuk karakter sosial maupun keagamaan warga binaan selama berada di Rutan Kendari, sehingga outputnya tidak lagi melakukan perbuatan yang sama di masyarakat kelak.
“Kita harus ikut merasakan apa yang mereka alami sebab keberadaan mereka menjadi tanggungjawab kemanusiaan ini merupakan diamanahkan yang harus dilaksanakan dengan hati yang ikhlas” ungkap dia.
Baca Juga
Ia juga berharap, kepada seluruh warga binaan untuk tetap menjaga keamanan, kebersihan dan ketertiban demi kebaikan bersama.
Selain itu, salah seorang warga binaan, Aliston mengaku, ia bersama warga binaan lainnya baru pertama kali merasakan makan bersama. Tentunya, perlakuan tersebut belum pernah ia alami sebelumnya, sehingga ia berharap kegiatan kebersamaan akan terus berlanjut.
“Saya pribadi tidak bisa melukiskan apa yang sedang kami alami dengan perlakuan dari KA Rutan dan seluruh petugas yang sudah menganggap kami seperti keluarga dengan tidak membedakan- bedakan,” pungkasnya.