Kerentanan Iron Dome
Israel memang menghadapi potensi kekurangan pencegat roket dan rudal dalam pertahanan udaranya, termasuk untuk Iron Dome.
Perang selama setahun di Gaza dan Lebanon dan meningkatnya konflik dengan Iran membuat sistem pertahanan Israel mulai rentan.
Israel mungkin kian perlu memutuskan target mana yang diprioritaskan karena kurang pasokan. “Masalah amunisi Israel serius.
Jika Iran merespons serangan (balasan) Israel dan Hizbullah juga ikut serta, pertahanan udara Israel akan semakin rentan,” kata Dana Stroul, mantan pejabat pertahanan AS.
Baca Juga
Terlebih Iron Dome dan sistem pertahanan Israel lain bukannya mustahil ditembus. Saat serangan Iran, gambar satelit pangkalan udara Nevatim di Israel selatan, yang menjadi tempat jet tempur F-35, menunjukkan 32 rudal Iran berhasil mengenai perimeter pangkalan. Itu menurut analisis profesor Jeffrey Lewis di Institut Studi Internasional Middlebury.
Untuk mencegat rudal balistik jarak menengah Iran, Israel mengandalkan Arrow 2 dan Arrow 3. Ada kemungkinan pada saat serangan itu, sistem Arrow gagal berfungsi sesuai harapan.
“Saat mendesain Iron Dome, kami tak membayangkan ia harus berfungsi seperti ini. Sistem itu dibuat untuk jangka pendek, bukan setahun,” kata ujar Hilla Haddad Chmelnik, insinyur kedirgantaraan yang mengaku berperan penting dalam mengembangkan Iron Dome.
“Tidak ada pertahanan sempurna. Kenyataannya, semakin lama perang berlangsung, semakin besar tekanan pada sistem,” tambahnya.