EkonomiOpini

Investasi Asing-Investasi Domestik, Adakah Bedanya?

×

Investasi Asing-Investasi Domestik, Adakah Bedanya?

Sebarkan artikel ini
Opini Investasi Asing
Prof. Dr. Azhar Bafadal

Namun demikian, apakah besarnya investasi tersebut kira-kira juga sepadan atau setara dengan keuntungan yang telah dan akan mereka peroleh secara akumulatif dari tahun ke tahun? dan apakah dari hasil yang diperoleh investor juga memiliki tingkat pengembalian yang dapat dirasakan oleh daerah dan masyarakat secara lebih memadai dan bermakna ?

Kegiatan investasi diharapkan dapat memberikan efek pengganda (multiplier effect). Investasi anak negeri, bagaimanapun juga jeleknya niatan mereka (misalnya), maka saya yakin mereka akan tetap memandang bahwa

“ini negeri saya, ini tempat dimana saya dan anak cucu saya akan berada”, maka kita yakini mereka memiliki nasionalisme menyelamatkan negerinya. Artinya, tanpa didoktrin pun mereka sudah paham akan arti kebangsaan dan nasionalisme.

Ini adalah modal dasar, modal kuat sekaligus modal sosial (social capital) untuk meyakinkan kita semua bahwa mereka itu adalah bahagian dari anak bangsa. Dan saya yakin, modal sosial seperti ini tidak dimiliki oleh investor asing yang datang merambah kawasan negeri tercinta ini, kalau pun ada tentu kadarnya rendah sekali.

Bagaimana dengan aspek tenaga kerja ? Investor anak negeri pasti akan menggunakan tenaga kerja dari dalam, baik tenaga kerja pada level atas maupun bawah. Selama semua jenis pekerjaan dapat dilakukan oleh tenaga kerja dari dalam negeri sudah barang tentu mereka tidak akan mendatangkan dari luar negeri.

Dan ini merupakan sumbangsih yang jelas dan nyata oleh investor buat masyarakat. Bagi investor dalam negeri, mendatangkan tenaga kerja dari luar itu merupakan biaya besar buat perusahaan karena selain mereka meminta gaji yang relatif tinggi juga perusahaan harus menyedikan fasilitas dan tunjangan yang memadai.

Untuk tenaga kerja level bawah yang tidak memerlukan keterampilan khusus maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan dapat menggunakan tenaga kerja lokal di sekitar areal pertambangan.

Penanaman modal asing memang biasanya mereka memiliki nilai investasi yang besar dan bahkan fantastis, tapi ingat…..dan selalu diingat bahwa mereka akan selalu memikirkan bagaimana dari nilai investasi tersebut dapat kembali ke negaranya sebanyak-banyaknya. Koq bisa ?

Mereka akan mengambil sebanyak mungkin tenaga kerja yang bisa mereka pekerjakan dari negaranya (apalagi kalau aturan ketenagakerjaan kita terlalu kendor) dan ini berarti uang kembali ke negara investor asing tersebut. Dan kebanyakan tenaga-tenaga ahli yang berupah tinggi juga didatangkan dari negaranya.

Belum lagi kalo berbicara peralatan, utamanya alat berat bisa dipastikan akan dipasok langsung juga dari negaranya. Sedangkan kita tahu bahwa nilai alat berat tersebut tidak lah kecil apalagi dalam jumlah yang banyak.

Kedatangan investor diharapkan membawa perputaran uang semakin tinggi dimana dia berada. Dan di sini lah makna yang paling jelas. Investor domestik sudah tentu akan berbelanja di dalam negeri dan kawasan sekitar pertambangannya sehingga perputaran uang terjadi di dalam negeri.

Peningkatan perputaran uang ini akan membuat perekonomian masyarakat dan daerah semakin bergairah. Coba bandingkan dengan penanaman modal asing dimana hasil yang diperoleh dari kegiatan pertambangannya tentu akan selalu diterbangkan ke negaranya sehingga perputaran uang dimana dia beraktifitas kurang maksimal.

Selamatkan PMDN

Berdasarkan paparan di atas maka menjadi beralasan untuk tidak menganaktirikan investor dalam negeri yang berupaya masuk menanamkan modalnya, khususnya pada sektor pertambangan. Tidak sedikit contoh PMDN yang berkiprah di Sultra untuk turut membuat perekonomian di daerah ini semakin menggeliat dalam rangka memberikan kontribusi pada masyarakat dan daerah Sultra.

error: Dilarang Keras Copy Paste!