METROKENDARI.COM – Luksemburg telah mencatat sejarah sebagai negara pertama di dunia yang menggratiskan seluruh biaya transportasi umum, termasuk bus, kereta, dan trem. Kebijakan revolusioner ini sudah diterapkan sejak tahun 2020 lalu.
Tak hanya untuk penduduk setempat, kebijakan ini juga berlaku bagi wisatawan yang berkunjung ke negara kecil tersebut. Transportasi umum yang gratis ini menciptakan kemudahan bagi mobilitas sehari-hari warganya serta memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin menikmati kemudahan berkeliling di Luksemburg tanpa biaya tambahan.
Melansir Euronews, Senin (7/10/2024), kebijakan ini mendapatkan pujian dari warga Luksemburg. Mereka mengungkapkan bahwa transportasi gratis memudahkan aktivitas harian dan menjadi solusi yang praktis untuk bepergian di dalam kota. Selain itu, banyak yang percaya bahwa kebijakan ini juga membawa dampak positif bagi lingkungan karena mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi.
“Karena gratis, lebih mudah untuk memilih menggunakan transportasi umum dibandingkan mobil pribadi,” ucap Edgar, salah satu warga Luksemburg yang merasakan langsung manfaat dari kebijakan ini.
Meskipun transportasi umum gratis, masih ada tantangan untuk mengubah kebiasaan penggunaan mobil. Menurut Gillard, seorang peneliti di bidang transportasi umum, budaya penggunaan mobil masih sangat kuat di Luksemburg.
Baca Juga
“Memindahkan orang dari mobil ke transportasi umum masih cukup rumit,” kata Gillard.
Sebagai informasi, Luksemburg memiliki tingkat kepadatan mobil tertinggi di Uni Eropa dengan 696 mobil per 1.000 penduduk. Angka tersebut jauh di atas rata-rata Uni Eropa yang hanya 560 mobil. Kondisi ini tentunya menyebabkan kemacetan lalu lintas dan tingginya emisi karbon.
Selain dampak lingkungan, kebijakan ini juga dinilai memiliki efek sosial yang signifikan. Dengan transportasi gratis, beban biaya perjalanan bagi masyarakat berkurang, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
Meskipun biaya operasional sistem transportasi umum mencapai lebih dari €500 juta atau setara Rp 8,6 triliun per tahun, pemerintah Luksemburg berhasil menutup kekurangan anggaran dari pajak. Langkah ini telah membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat, walaupun tetap terdapat tantangan terutama bagi mereka yang tinggal di luar perbatasan Luksemburg.