Opini

Inilah Kisah Dibalik Kampung Janda yang Ada di Purbalingga

×

Inilah Kisah Dibalik Kampung Janda yang Ada di Purbalingga

Sebarkan artikel ini
Kampung Janda
Inilah Kisah Dibalik Kampung Janda yang Ada di Purbalingga

Saat merantau, sebagaian besar warga banyak yang mengawali dengan berdagang. Mereka selalu membawa produk asli khas Desa Sumampir, yakni kelambu industri rumahan.

Namun, para perantau ada juga yang mengambil produk industri dari beberapa pabrik besar seperti tikar seiring dengan berjalannya waktu.

“Pedagang ini yang merantau mengambil untungnya harus besar juga. Bisa mencapai 300 persen. Karena kan tidak mungkin sudah jauh-jauh merantau tapi cuma untung sedikit. Tapi modalnya harus besar juga,” ujar Ivana.

Hingga saat ini, warga lelaki yang ada di kampung janda tersebut sudah banyak yang menyebar dari bagian barat hingga timur Indonesia.

Ivana pun menyebutkan bahwa tren pergeseran baru mulai berubah ke wilayah timur sejak lima tahun terakhir ini.

“Sekarang trennya malah ke timur, seperti Bali dan Lombok NTT. Target mereka itu mereka bisa berhasil berdagang di sana. Dagangannya macam-macam, sekarang itu tikar ambil dari produsen. Jiwanya berdagang bukan produksi,” ujar Ivana kembali.

Menurut Ivana, para perantau tidak selalunya pergi merantau dalam waktu yang lama. Bahkan, ada yang dalam waktu setahun bisa berangkat hingga tiga kali.

“Tapi kalau masih awal-awal itu perkiraan yang jelas di rumah waktu bulan puasa dan Lebaran. Di luar itu paling awal dan akhir tahun di rumah. Selain itu di perantauan,” pungkasnya.

error: Dilarang Keras Copy Paste!