Kendari – Seekor lumba- lumba jenis hidung botol yang sebelumnya ditemukan warga sekitar pukul 08.00 WITA, terjebak dalam jaring di Kali Wanggu, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari ,Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan dalam keadaan mati.
Kepala Damkar Kota Kendari Junaidin Umar menjelaskan, kondisi lumba-lumba saat ditemukan sebelumnya sempat membaik setelah keluar dari muara. Tapi, ketika sampai di Teluk Kendari, tepatnya di belakang asrama dayung, Kelurahan Benu-Benua, hewan mamalia tersebut tiba-tiba mati.
“Saat ini bangkai lumba-lumba itu telah dikuburkan di Kelurahan Benu-Benua,”ungkap Junaidin dalam keterangan resminya kepada Metrokendari.id, Jumat (2/4/2022).
Junaidin Umar menyebut saat ini pihak Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Kendari masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian lumba-lumba tersebut.
“Awalnya, ketika Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari yang mendapatkan informasi penemuan itu, langsung terjun melakukan evakuasi. Sebanyak enam personel tim Rescue Damkar pun datang mengevakuasi lumba-lumba itu. Setelah itu, saya langsung perintahkan personel untuk segera mengevakuasi ikan tersebut, karena kalau lama terjebak di sana, pasti akan mati, karena sudah dangkal, keruh lagi,”katanya.
Baca Juga
Junaidin mengatakan, kondisi lumba-lumba itu dalam keadaan lemas. Personel Damkar pun berupaya mengangkat tubuh lumba-lumba itu dari lumpur di sungai.
“Personel Damkar Kendari sempat kewalahan melakukan evakuasi, sebab kondisi lokasi yang dangkal dan berlumpur, ditambah lagi air sedang surut. Beruntung, warga ikut membantu evakuasi dengan menggunakan perahu mereka,” terangnya.
Warga dan personel Dinas Damkar Kendari kemudian melilitkan sarung di bagian tengah badan lumba-lumba itu lalu mengikatkan dengan perahu.
“Lumba-lumba ini pun digiring keluar muara menuju perairan Teluk Kendari untuk dilepasliarkan. Evakuasi berlangsung kurang lebih satu setengah jam dan sejauh 500 meter karena air surut,” Pungkasnya.