METROKENDARI.COM – Pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menggelar Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah (H) di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta, Minggu (10/3/2024).
Pemerintah menetapkan dalam hasil Sidang Isbat, awal Ramadan 1445 H ditetapkan jatuh pada hari Selasa (12/3/2024).
Baca Juga :Kapan Puasa 2024? Ini Penjelasan Versi Muhammadiyah, NU Dan Pemerintah
Hal ini berdasarkan pemantauan bulan atau hilal di 134 titik di Indonesia, ketinggian hilal di seluruh Indonesia belum memenuhi syarat untuk menjadi bulan baru, karena baru mencapai minus 0 derajat 20,2 menit sampai dengan 0 derajat 52,09 menit.
“Berdasarkan hisab posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria Mabims baru serta ketiadaan laporan melihat Hilal, tadi Sidang Isbat secara mufakat telah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Selasa (12/3/2024),” ujar Menteri agama RI Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi persnya.
Baca Juga
Metode Pemantauan Hilal
Pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal atau pengamatan bulan menentukan awal bulan baru.
Metode tersebut mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal yang dikonfirmasi lagi lewat pengamatan hilal dengan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yaitu kriteria visibilitas hilal berubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Berdasarkan kriteria tersebut, hilal di Indonesia sore ini tidak memenuhi syarat.