Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor Januari hingga Oktober 2021 ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,86 persen dan sisanya 0,14 persen adalah kontribusi dari ekspor produk pertanian.
Baca Juga :PT VDNI Morosi Kembali Buka Lowongan Kerja, Cek Syaratnya Disini
“Kita tahu VDNI dan OSS sendiri merupakan perusahaan yang melakukan ekspor industri pengolahan nikel dengan total tungku yang beroperasi cukup banyak,” ungkap Samsir saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/12/2021).
Baca Juga
Faktor yang menjadi pendukng naiknya ekspor Sultra pada Oktober 2021 dibanding September 2021 terutama diikuti oleh naiknya ekspor ke negara tujuan utama yaitu Tiongkok yang naik senilai 272,59Juta US Dollar (89,08 persen). Sedangkan Korea Selatan dan Amerika Serikat naik masing- masing 1,02 juta US Dollar (32,80 persen) dan 0,26 juta US Dollar (14,64 persen).
Sementara pada periode Januari hingga Oktober 2021, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai 3.314,19 juta US Dollar (93,79 persen), diikuti India dengan nilai 174,08 juta US Dollar (4,93 persen), dan Amerika Serikat 17,02 juta US Dollar (0,48 persen). Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah besi/baja.
Kemudian, data internal perusahaan mencatat hingga kuartal 3 tahun 2021, VDNI mencatat ekspor Nickel Pig Iron (NPI) mencapai 618.117 metric ton (MT) yang bernilai 1,21 miliar US Dollar atau Rp17 triliun. Sementara OSS mencatat ekspor NPI dan stainless steel sebesar 880.643 MT yang bernilai 1,73 miliar US Dollar atau setara Rp24,5 triliun.
Tak hanya itu, laporan perekonomian Bank Indonesia (BI)...