metrokendari

Berita Terkini Sulawesi Tenggara

Senin, 17 November 2025

Guru Besar UGM Ungkapkan Peran Zat Kimia EG dan DEG Pada Obat Sirup Anak yang Tercemar

Guru Besar UGM Ungkapkan Peran Zat Kimia EG dan DEG Pada Obat Sirup Anak yang Tercemar

“Untuk parasetamol yang sifatnya mengurangi gejala, mungkin penggunaan sirup lebih berisiko ketimbang manfaatnya saat ini, dimana sedang diteliti kemungkinan adanya cemaran bahan yang bisa membahayakan. Untuk itu bisa dicoba dalam bentuk puyer atau bentuk lainnya,” jelas Zullies.

Dampak dari Imbauan Penghentian Obat Sirup

Imbauan untuk tidak menggunakan obat dalam bentuk sirup untuk semua pengobatan menjadi keputusan yang sangat dilematis. Terlebih, obat dalam bentuk sirup banyak digunakan untuk anak-anak yang belum bisa menelan tablet atau kapsul.

Penghentian penggunaan obat sirup akan berdampak bagi anak-anak penderita penyakit kronis yang harus minum obat rutin berbentuk sirup dimana dalam penggunaannya selama ini tidak menimbulkan efek samping membahayakan.

Sebagai contoh, anak dengan epilepsi yang harus minum obat rutin, maka ketika obatnya dihentikan atau diubah bentuknya bisa saja mengakibatkan kejang yang tidak terkontrol.

“Mestinya ini diatur dengan bijaksana dengan tetap mempertimbangkan risiko dan manfaat. Memang saat ini risiko terjadinya gagal ginjal akut sepertinya dianggap lebih besar dengan penggunaan (obat) sirup sehingga disarankan penghentiannya, tetapi harusnya tidak disamaratakan ya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Dilarang Keras Copy Paste!