METROKENDARI.ID – Maraknya kasus gagal ginjal yang menimpa ratusan anak di Indonesia turut menyita perhatian berbagai pihak. Bahkan, imbauan penyetopan segala obat berbentuk cair dan sirup telah diumumkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Berkaitan dengan itu, muncul laporan mengenai pasien anak dengan gangguan gagal ginjal akut yang terdeteksi terpapar tiga zat kimia berbahaya yakni ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE).
Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Apt. Zullies Ikawati, Ph.D menjelaskan zat EG dan DEG yang kerap disebut sebagai cemaran dalam obat sirup yang ditarik oleh pemerintah.
Peran Zat EG dan DEG
Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM itu menjelaskan, EG dan DEG merupakan satu cemaran yang dijumpai pada bahan baku pelarut pada obat sirup. Pasalnya, berdasarkan penuturan Zullies, obat parasetamol dan jenis lainnya yang sukar larut air umumnya memerlukan bahan tambahan untuk kelarutan.
Zullies mengatakan, di Indonesia, propilen glikol atau gliserin menjadi zat kimia yang biasanya digunakan. Lalu, bahan baku dari keduanya mengandung cemaran zat tersebut.
“Sebenarnya ini wajar, selama masih dalam ambang batas maka tidak berisiko efek toksik, termasuk gagal ginjal akut,” katanya dikutip dalam laman resmi kampus, Sabtu (22/10/2022).
Baca Juga
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM itu juga mengatakan, sebetulnya ada banyak faktor penyebab gagal ginjal akut. Misalnya, ada infeksi tertentu seperti leptospirosis yang salah satunya bisa menyerang ginjal.
Selain itu, bisa juga karena infeksi bakteri E. coli juga dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Kajian sementara dari Kemenkes menyatakan bahwa penapisan terhadap virus dan bakteri telah dilakukan, namun belum terbukti kuat sebagai penyebab gagal ginjal akut.
Ia menambahkan, untuk kasus gagal ginjal akut pada anak kali ini, belum dapat dipastikan apakah memiliki keterkaitan dengan konsumsi obat berbentuk sirup. Terutama yang mengandung parasetamol.
“Ini masih jadi misteri. Kejadian gagal ginjal akut kok baru ada belakangan ini, padahal penggunaan sirup obat parasetamol sudah cukup lama dan aman digunakan,” terang Zullies.
BPOM mengungkapkan ada lima obat sirup yang dinyatakan mengandung cemaran EG dan DEG di atas batas aman dan membahayakan siapa saja yang mengonsumsi.
Meski demikian, Zullies mengatakan saat ini semua masih dalam proses penyelidikan untuk memastikan hubungan antara gagal ginjal akut dengan senyawa dalam kandungan obat.
Saran untuk Orang Tua
Menyikapi fenomena ini, Zullies mengimbau masyarakat khususnya orang...