Ketua PGRI Butur ini juga menjelaskan, sebanyak 18 sekolah yang ikut serta dalam kegiatan ini, yakni 11 SMA, 7 SKM dan kemudian 1 SLB.
Lebih lanjut Fajar Indra Idin menyiapkan bahwa, pihaknya di targetkan 70 tungku untuk pengolahan minyak goreng. Kemudian satu sekolah disiapkan empat tungku.
“Kalau kita Butur dikasi target, terus hasil minyaknya ini di label dan diberikan kepada masyarakat secara door to door,” jelasnya
“Ini salah satu kegiatan prakarya siswa disekolah, yang menghasilkan produk dan bisa bermanfaat langsung bagi masyarakat,” lanjutnya
Baca Juga
Dengan adanya kegiatan ini Fajar Indra Idin berharap, agar menjadi motivasi bagi anak-anak siswa dan juga masyarakat agar tidak tergantung dengan kelangkaan minyak goreng, apalagi terjadi lonjakan harga.
“Ini adalah salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng meskipun hasilnya masih jauh dengan tingkat kebutuhan masyarakat,” tandasnya
Laporan: Shun Waode
