Baik LockBit maupun Conti mencuri data dari korban dan mengancam untuk menyebarkan data tersebut lewat situs jika korban tak mau membayar uang tebusan. Selama Q1 2022, LockBit membocorkan data dari 200 korbannya, paling banyak dibanding ransomware lain.
LockBit sebelumnya dikenal dengan nama “ABCD ransomware”. Debut LockBit terjadi pada akhir 2019 dan terus meningkat popularitasnya. Mereka beroperasi sebagai ransomware as a service, alias menyediakan ransomware sebagai layanan.
Diberitakan sebelumnya, layanan perbankan milik Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan sejak hari Senin, diduga karena serangan siber. Terkait ini Direktur Utama BSI Hery Gunardi memberi penjelasan.
Baca Juga
Menurutnya selama proses normalisasi layanan BSI, di hari Rabu 10 Mei 2023, dugaan serangan siber mulai menguak. Pihaknya bahkan harus melakukan evaluasi demi memastikan keamanan sistem.
“Pada tanggal 10 Mei 2023 pagi hari, BSI mobile sudah bisa digunakan untuk transaksi oleh nasabah dengan fitur yang lebih lengkap. Kami menemukan ada indikasi dugaan serangan siber sehingga kami perlu lakukan evaluasi dan juga lakukan temporary switch off beberapa channel untuk memastikan sistem kami aman,” katanya dalam konferensi pers di Gedung Wisma Mandiri 1, Jakarta, Kamis (11/5/2023).