Bentuk kerjasama dan kolaborasi seperti ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap adopsi teknologi baru, yakni teknologi blockchain.
Ketua Pelaksana Harian Badan Kreatif (BKRAF) Denpasar, I Putu Yuliartha, menyampaikan pandangan dimana menurutnya teknologi blockchain dapat digunakan menjadi pola pengembangan destinasi yang berbasis blockchain. Sebagai contoh, tingginya antusiasme dan partisipasi masyarakat yang hadir dari berbagai daerah dengan latar belakang blockchain menjadi niche market pada industri tourism.“
Baca Juga
Teknologi blockchain bukan hanya sekedar tool, tapi juga harus menjadi pondasi kehidupan di masa mendatang. Teknologi blockchain akan pasti mempengaruhi kehidupan sehari-hari, baik terkait dengan produksi, distribusi, kemudian bagaimana autentikasi bisa dijaga, termasuk bagaimana keamanan data pribadi berlangsung dengan teknologi blockchain” pungkas Yuliartha.
Blockchain tidak hanya mengenai teknologi tapi juga terkait fitur dan bagaimana ekosistem negara kita (Indonesia) dapat berjalan secara berkelangsungan atau sustain. Acara ini merupakan kesempatan luar biasa untuk memperlihatkan bagaimana blockchain dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya Bali.