Dua Bayi Penderita Gizi Buruk di Konkep Kondisinya Memperihatinkan
“Faktor penyebabnya adalah kondisi keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan serta faktor pendidikan orang tua,” ucap Yemi.
Sementara itu, penderita gizi buruk lainnya yang ada di Desa Langara Indah bernama Halim Takdir berusia 14 bulan.
Sejak dilahirkan, Halim Takdir hanya tinggal berdua bersama ibunya, Sumi. Wanita ini terpaksa menjalani hari-harinya tanpa suami sejak ditinggal cerai.
Sumi hanya memberi susu kental manis sebagai pengganti asupan gizinya terhadap anaknya sejak lahir. Bukan tanpa alasan, hal itu terpaksa dilakukan karena tidak mampu untuk membeli susu bayi maupun balita.
Yemi menjelaskan, penyebab dua kasus gizi buruk yang ditemukan di Desa Langara Indah itu disebabkan dua faktor.
Faktor langsungnya adalah soal asupan makanan dan faktor tidak langsungnya yaitu pendidikan, pengetahuan, pola asuh, ketersedian pangan dan faktor lingkungan.
“Untuk balita penderita gizi buruk dan gizi kurang itu disebabkan dua faktor tadi. Olehnya penanganannya harus lintas sektor. Pemerintah desa harus berperan aktif mengontrol kondisi masyarakatnya.” Selain itu peran masyarakat agar memanfaatkan fasilitas posyandu. Sebab masyarakat sangat acuh ikut posyandu. “Efeknya adalah terjadilah kasus gizi buruk yang terus terjadi bak seperti fenomena gunung es. Ada tapi tak nampak ketahuan,” jelasnya.


Tinggalkan Balasan