Teguh menjelaskan demonstrasi tersebut berawal dari mogok kerja yang sudah berlangsung sejak dua pekan lalu. Massa sebelumnya telah menduduki aset-aset perusahaan sehingga operasional perusahaan terhenti.
Mereka mendesak agar perusahaan memberikan gaji sesuai UMK dan membayar upah lembur. Massa juga menuntut pesangon bagi pensiunan dan penyediaan bis angkutan anak sekolah dan air bersih.
“Informasi dari serikat pekerja di Bengkayang sendiri tidak ada masalah dengan perusahaan. Yang disayangkan mereka melakukan aksi sweeping. Membuat pekerja lain mengalami ketakutan dan tidak bisa bekerja,” terangnya.
Baca Juga
Sementara Kapolda Kalbar Irjen Pipit Rismanto menegaskan kasus ini dalam penanganan kepolisian. Dia mengimbau pihak-pihak tertentu tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut.
“Persoalan ini akan kami bawa ke tingkat provinsi untuk segera dicari solusinya, apalagi menyangkut kesejahteraan masyarakat dalam hal ini karyawan. Insyaallah segera kami selesaikan dengan baik karena saya yakin masyarakat Kalimantan Barat ingin semua persoalan dapat diselesaikan secara damai dan kembali kondusif,” jelas Pipit.