Dampak Kuota Perumahan Subsidi Terbatas, Ribuan Pekerja dan Pengembang di Sultra Terancam
“Tambahan 34 ribu unit yang dijanjikan pemerintah belum bisa terealisasi. Akibatnya, akad kredit untuk MBR belum dapat dilakukan, dan pembangunan unit pun tertunda,” ujar Rustan, Minggu (15/9/2024).
Baca Juga : Apresiasi Pengembangan Rumah Subsidi, Direksi Bank BTN Kunjungi A99 Corp Land di Kendari
Rustan menegaskan bahwa kebijakan ini penting untuk mendukung daya beli masyarakat di sektor perumahan, terutama bagi kelas menengah yang terimbas kenaikan biaya hidup.
Pengembang yang tergabung dalam Apersi, kata Rustan, saat ini sangat berhati-hati dalam mengelola arus kas mereka, terutama karena proyek baru tidak dapat berjalan tanpa kepastian kuota tambahan.
Di Sulawesi Tenggara, sekitar 70 pengembang tergabung dalam Apersi. Jika kebijakan ini terus tertunda, para pengembang tersebut terancam kesulitan menjaga kelangsungan bisnis mereka. Hal ini juga berdampak pada para pekerja bangunan yang terpaksa menganggur akibat terhentinya proyek.
Tinggalkan Balasan