Meski beragama Budha, bukan halangan bagi Alexander Tanjaya untuk berbagi kebaikan dengan warga lainnya yang berbeda keyakinan dengannya.
Dia mendirikan Masjid tersebut rupanya juga telah mendapat banyak dukungan sebelumnya dari pihak ekrabat maupun keluarganya.
Alexander Tanjaya bersyukur karena masjid yang dibangun itu menjadi salah satu ikon di desa tersebut. Pasalnya, warga tak perlu lagi melakukan perjalanan jauh ketika ingin ibadah dan setiap waktu-waktu shalat selalu diramaikan oleh remaja-remaja yang ada di tempat itu.
Untuk diketahui, Lokasi masjid itu juga terletak di sekitaran Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Darur Raihanun NW. Selain membantu warga sekitar, tentunya masjid Rahmatan Lil Alamin ini juga memudahkan para santri untuk beribadah.
Baca Juga
Setelah selesai dibangun, Masjid tersebut langsung diserahkan terhadap masyarakat setempat untuk dikelola dan dijadikan sebagai tempat beribadah umat muslim.
“Kehadiran dari Pak Alex selaku non muslim untuk membangun masjid di tengah-tengah pesantren ini adalah karunia besar. Sebelum adanya masjid ini para santri shalat seadanya berjamaah di dalam asrama, namun dengan adanya masjid ini semua sangat terbantu sekali,” tutur Pembina di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Jamhuri Karim.
Kini masjid Rahmatan Lil Alamin ang dibangun oleh pria non muslim itu telah digunakan oleh masyarakat setempat untuk beribadah sehari-hari dan shalat taraweh selama ramadhan.
Laporan. Wayan Sukanta