Namun, jika kita terus mendongak ke atas (baca: ke pusat), maka kita tidaklah pernah bersyukur, bahwa negara ini masih sanggup bayarkan THR kita. Yang mungkin saja diambil dari utangan. Yang dari waktu ke waktu menumpuk. Diwariskan pada anak cucu kita.
Mari melihat ke samping kanan kiri. Di bawah kita. Lalu lebih banyak berbincang dengan Tuhan di malam-malam terakhir Ramadhan ini. Berterima kasih pada-Nya karena menempatkan kita sebagai hamba yang masih menerima THR.
Baca Juga
Oleh. Andi Syharir