3. Penyakit Penyakit kardiovaskular dan diabetes dapat menempatkan seseorang pada risiko lebih besar untuk mengalami masalah pendengaran dengan mengurangi suplai darah ke telinga dan sistem pendengaran.
5. Paparan suara Mendengarkan suara yang terlalu keras terlalu lama akan merusak struktur telinga bagian dalam dan menyebabkan gangguan pendengaran. Eksposur dapat bersifat jangka panjang (misalnya, bekerja selama bertahun-tahun di pabrik), atau dapat terjadi hanya dengan satu eksposur (untuk hal-hal seperti senjata api atau petasan). Semakin besar paparan, maka kian besar juga risiko terjadinya gangguan pendengaran.
6. Kotoran telinga Adanya kotoran telinga di saluran telinga adalah sesuatu yang normal dan sehat. Namun terkadang serumen bisa menumpuk terlalu banyak dan menghalangi suara sampai ke gendang telinga sehingga menyebabkan gangguan pendengaran.
Kapan harus menghubungi dokter?
Baca Juga
Seseorang perlu segera menghubungi atau mengunjungi dokter mengalami gangguan pendengaran mendadak, meskipun hanya di satu telinga. Perawatan untuk gangguan pendengaran mungkin akan menjadi tidak efektif jika Anda menunda berkonsultasi dengan spesialis perawatan pendengaran.
Spesialis perwatan pendengaran berbeda dari dokter umum.
Mereka di antaranya yakni: Ahli audiologi: Ahli kesehatan terlatih untuk mendiagnosis dan mengobati masalah pendengaran dan keseimbangan non-medis. Ahli THT: Dokter yang menangani masalah pada telinga, hidung, dan tenggorokan. Otolog: Spesialis yang praktiknya terbatas pada telinga dan manajemen medis dan bedah masalah telinga atau pendengaran.