Bukan PHK, 40% Warga AS Berniat Resign! Tanda Resesi ‘Palsu’?
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan sepanjang bulan Juni perekonomian mampu menyerap 372.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls/NFP), jauh lebih tinggi dari estimasi Dow Jones sebesar 250.000 tenaga kerja.
Sementara itu tingkat pengangguran tetap 3,6%, dan rata-rata upah per jam naik 5,2% (yoy), juga lebih tinggi dari estimasi Dow Jones 5% (yoy).
Kepala ekonom Jefferies Group, Aneta Markowska, menjadi salah satu yang menyatakan resesi tidak akan terjadi. Ia berpendapat ramalan resesi itu “palsu”, Meski mengakui ekonomi AS kini mendapat sejumlah hambatan.
“Dengan kata lain, resesi saat ini hanya ada dalam imajinasi, bukan di dunia nyata,” katanya dalam sebuah laporan penelitian baru, melansir Fortune, Rabu (20/8/2022).
Ini bukan tanpa alasan. Menurutnya rumah tangga dan bisnis masih memiliki banyak uang tunai, yang membuat harga dan tingkat permintaan mereka tidak elastis dalam jangka pendek,
Indikator resesi lain seperti tingkat pengangguran juga tak akan terpenuhi. Ia menyakini masih ada jutaan lowongan pekerjaan dan tak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran karena perusahaan masih mendapat margin.


Tinggalkan Balasan