Bukan PHK, 40% Warga AS Berniat Resign! Tanda Resesi ‘Palsu’?
METROKENDARI.ID – Isu resesi yang akan dialami Amerika Serikat (AS) semakin menguat setelah inflasi masih tetap meninggi dan Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS semakin agresif menaikkan suku bunga.
Inflasi pada bulan Juni tercatat melesat 9,1% year-on-year (yoy) tertinggi dalam 41 satu tahun terakhir, padahal The Fed sudah menaikkan suku bunga 3 kali dengan total 150 basis poin menjadi 1,5% – 1,75%.
Tak pelak, pasar memperkirakan The Fed akan semakin agresif di bulan ini, ada kemungkinan suku bunga dinaikkan hingga 100 basis poin menjadi 2,5% – 2,75%.
Dengan inflasi yang tinggi, daya beli masyarakat tentunya akan tergerus, padahal konsumsi rumah tangga merupakan tulang punggung perekonomian AS, dengan kontribusi sebesar 70% dari total produk domestik bruto (PDB).
Kemudian, suku bunga yang tinggi akan menghambat ekspansi dunia usaha.Alhasil, resesi pun di depan mata.
Tinggalkan Balasan