METROKENDARI.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengeluarkan slogan baru. Slogan ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia’ yang bakal diresmikan, menuai pro dan kontra.
Sebelumnya, saat masa Anies Baswedan menjadi gubernur, Jakarta memiliki slogan ‘Kota Kolaborasi.’ Namun, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono akan mengubah slogan Jakarta menjadi ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia.’
Menurut Pemprov DKI, Slogan itu bakal digunakan setelah ada Surat Keputusan Gubernur DKI. Namun, untuk logo PlusJakarta, tidak berubah.
“Tidak ada logo baru menggantikan logo PlusJakarta. Namun, terkait dengan slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia, Pemprov DKI Jakarta akan mempersiapkan Surat Keputusan (SK) Gubernur untuk penggunaan slogan tersebut ke depannya,” kata Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta Raides Aryanto dalam keterangan tertulis, Senin (12/12/2022).
Raides mengatakan slogan baru itu dibuat untuk mengantarkan perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara. Dia menyebut perubahan logo merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Daerah atau RPD.
“Hal ini untuk mendukung, sekaligus mengajak masyarakat Jakarta, untuk bersinergi mengantarkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara, serta sebagai bagian dari pelaksanaan program RPD,” jelasnya.
Raides menyampaikan bahwa perubahan slogan baru ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2025 sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021 tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan bagi Daerah dengan Masa Jabatan Kepala Daerah Berakhir pada Tahun 2022.
Baca Juga
“Dengan mengusung konsep Jakarta: Kota untuk Semua, kata dia, RPD ini akan membawa Jakarta sebagai kota yang mempromosikan inklusivitas, di mana semua warga dapat merasakan manfaat dan mempunyai hak yang sama untuk tinggal di kota guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya, serta berpartisipasi langsung dalam pembangunan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Kritik dari PKS.
PKS mengkritik slogan baru Jakarta yang bakal digunakan pada era Heru Budi. PKS menilai slogan ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia’ sulit dipahami publik.
“Ya kurang mudah dipahami, karena pada dasarnya seluruh wilayah Indonesia ini adalah untuk Indonesia dari zaman Indonesia merdeka. Pasti untuk Indonesia. Terus, kenapa hari ini, beberapa puluh tahun setelahnya baru ada slogan itu. Kan nggak penting. Nah, yang untuk kepentingan warga Jakarta-nya apa juga?” kata anggota DPRD DKI Jakarta dari F-PKS, Dedi Supriadi, kepada wartawan.
Dedi membandingkan dengan slogan yang digunakan saat Anies baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta, yakni ‘Jakarta Kota Kolaborasi’. Menurutnya, slogan yang muncul di masa pandemi COVID-19 itu mudah dimengerti masyarakat.
“Kalau Jakarta Kota Kolaborasi kan mudah ya dipahaminya oleh seluruh elemen, stakeholders, dari warganya, kemudian birokrasinya, perwakilan rakyatnya, pihak swasta yang ada di Jakarta itu berkolaborasi untuk kepentingan Jakarta. Jelas, mudah ditangkap, eye catchy,” ujar dia.
Anggota Komisi D DPRD DKI itu juga menilai slogan baru tersebut berorientasi ke luar Jakarta. Dia meminta perubahan slogan tetap mencerminkan kepentingan warga Jakarta saat ini.
“Sukses Jakarta lebih ke outward looking bukan inward looking, sedangkan kita butuh, Jakarta menghadapi tantangan ke depan katanya ada resesi dan berdampak ke Indonesia, terutama di Jakarta. Kedua, ada event politik cukup besar, episentrum politik adanya di Jakarta. Apa dengan slogan ini, kurang relevan, kurang relate dengan kondisi di Jakarta,” ucapnya.
"Silakan-silakan saja kalau mau ubah slogan kota. Cuman...